ALMA Puteri. Kursus Persiapan Kaul Kekal (KPKK) ALMA Puteri terlaksana mulai tanggal 27 Februari 2023 sampai 25 Maret 2023. Kegiatan tersebut berlangsung di Griya Samadhi Vincentius (GSV) Prigen – Jawa Timur.
Keberangkatan Menuju GSV – Prigen
Senin, 27 Februari 2023, pkl 08.00 WIB peserta Kursus Persiapan Kaul Kekal (KPKK) ALMA Puteri mengadakan perjalanan dari Malang ke Griya Samadhi Vincentius – Prigen-Jawa Timur. Dengan mengendarai 2 mobil, Pimpinan Umum, Ibu Cicilia Suratmi, ALMA beserta para Dewan ALMA Puteri mendampingi peserta dalam perjalanan tersebut.
Tiba di Griya Samadhi Vincentius (GSV)
Waktu menunjukkan jam 09.15 ketika kami tiba di GSV. Pepohonan-pepohonan hijau yang subur membuat udara sejuk dan menyegarkan. Tampak di pintu masuk Rm. Ignatius Suparno, CM dan Sr. Febi, KYM dengan senyum yang ramah menyambut kehadiran kami. Suasana penerimaan yang penuh kehangatan dan kasih persaudaraan. Suasana tempat tinggal yang sejuk dan menyenangkan sebab banyak tumbuh-tumbuhan yang sungguh sangat terawat dengan sangat baik. Tentu saja bukan suatu kebetulan. Suasana ini kembali mengingatkan saya pada tema APP Nasional Tahun 2023 yakni KEADILAN EKOLOGIS bagi SELURUH CIPTAAN; Semakin mengasihi dan lebih peduli. Dalam arti bahwa pertobatan tidak hanya menyangkut hubungan pribadi seseorang dengan Tuhan tetapi juga hubungan dengan sesama dan alam ciptaan.
Dekorasi Simbol
Pkl. 10.00 WIB, snacktime untuk semua peserta KPKK. Setelah snack, saya dan beberapa teman menuju ruang pertemuan untuk dekorasi simbol. Yang pertama kami lakukan adalah memasang logo ALMA Puteri dan Foto Bapak Pendiri, Romo Paulus Hendrikus Janssen, CM. Setelah itu ada hal yang sungguh menarik perhatian saya ialah dekorasi simbol diri. Pimpinan Umum ikut serta bersama para peserta memasang simbol diri. Semua peserta menyerahkan simbol dirinya untuk dihias di ranting pohon yang sudah kering. Setelah pohon kering itu dihiasi symbol-simbol diri peserta, pohon yang kering itu menjadi indah dan berwarna.
Refleksi dekorasi simbol
Dalam proses ini secara tidak langsung kami sedang belajar tentang sikap dasar saling berbagi, saling melengkapi dan saling memperkaya satu dengan yang lain. Juga yang paling penting adalah HATI SEBAGAI HAMBA. Saya sejenak memperhatikan bagaimana Pemimpin Umum kami yang turut bekerja membantu peserta dalam menata simbol-simbol itu. Sungguh inilah makna pelayanan itu sendiri. Pelayanan tidak sebatas kata tapi tindakan nyata. Bahwa seorang pemimpin sejatinya adalah seorang pelayan. Sama seperti Yesus yang membasuh kaki para rasul, dan juga seperti yang disabdakan-Nya: ”Aku datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani.”
Bejana sebagai Simbol Diri
Dalam Kursus Persiapan Kaul Kekal ini, saya juga menyiapkan simbol diri yakni bejana tanah liat. Awalnya bejana itu kosong. Lalu ketika hendak menggabungkannya dengan symbol lain sebagai satu kesatuan dekorasi symbol, saya mengambil bejana itu dan membersihkan serta mencucinya. Setelah itu saya mengisi air bersih di dalamnya dengan doa: ”Semoga Tuhan membersihkan dan memulihkan kembali kehidupan saya.” Saya sendiri kadang mulai bingung harus berdoa seperti apa. Namun, semoga saja Tuhan masih mau mengizinkan saya kembali hidup menjadi berkat. “Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya.” (Yer. 18:4).
Perayaan Ekaristi pembukaan Kursus Persiapan Kaul Kekal
Pkl. 18.00 WIB, kami mengawali KPKK dengan perayaan ekaristi. Romo pembina rohani ALMA Puteri, Rm. Benediktus Adi Saptowidodo, CM sebagai selebran utama dalam perayaan ini. Ikut serta mendampinginya Rm Ignatius Suparno, CM selaku koordinator KPKK.
Hidup Kudus
Dalam homilinya, Rm. Adi mengatakan bahwa bacaan-bacaan yang kami dengarkan pada malam ini sungguh mengantar pada proses KPKK. Dalam bacaan pertama Tuhan mengundang supaya hidup kudus karena Allah adalah kudus. Bacaan Injil juga merupakan salah satu perikop yang sangat dekat dengan ALMA yakni sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. Mendengar homili ini, saya bertanya pada diri saya sendiri: “Sejauh mana saya sudah hidup kudus?” Saya menyadari sungguh bahwa hidup saya jauh dari kekudusan. Setiap kali memandang salib, saya melihat betapa besar Cinta-Nya. Ketika konsekrasi, saya terus berdoa semoga Tuhan mau menolong dan memulihkan kembali hidup saya. Semoga saya masih diberi kesempatan hidup lebih baik dan menjadi berkat.
Harapan dari Proses KPKK
Sesudah perayaan ekaristi Rm. Iganatius Suparno, CM memandu kami dalam pengantar proses KPKK. Ketika Rm. Ignas menanyakan apa yang Anda (peserta) harapakan dari proses kurus kaul ini, saya hanya terdiam. Saya seperti belum punya jawaban sehingga saya hanya terdiam. Beberapa jeda setelahnya meskipun saya tidak menjawab langsung tetapi saya menulis di buku:”Di mana ada penyakit, jadikanlah aku pelayan penyembuhan ilahi.” Entah suatu kebetulan saja ataukah memang ini yang sedang mengganggu saya juga. Dan, YA. Sudah terlalu banyak saya meninggalkan luka untuk orang lain. Kutipan doa pelayan kasih ini sesungguhnya menampar saya hanya saja saya gengsi mengakuinya. Saya menemukan bahwa kadang secara tidak sadar saya menancap luka yang dalam di kehidupan orang-orang terdekat saya. Meskipun berakhir dengan kata maaf, akan tetapi kerap saya akan mengulangi hal yang sama.
Berangkat dari pertanyaan tentang harapan, Rm.Ignas pun membagikan proses-proses yang sekiranya akan kami lalui. Ada 3 tahap di antaranya, pertama tahap Purgatif (Pemurnian; menemukan “INI AKU”), kedua tahap Illuminatif (Diterangi nasihat Injil/Kaul), sabda Bahagia, panggilan ALMA, pengalaman Vinsensius, Metode-metode pastoral/pelayanan transformatfif, ketiga tahap Unitif (integritas pribadi melalui retret).
Peta hidup dan panggilan
Memasuki hari kedua Kursus Persiapan Kaul Kekal, Rm Ignas mengawalinya dengan PETA HIDUP. Romo mengajak para peserta untuk melihat sejarah keselamatan Tuhan dalam hidup panggilan. Beliau mengarahkan kami untuk menemukan seperti apa Tuhan menyiapkan kami menjadi pribadi seperti saat ini? Seperti apa Riwayat rahmat dalam hidup? Pengalaman manis dan pahit apa yang membentuk kami menjadi pribadi seperti saat ini?
Malam rekreasi
Sesudah seharian kami berefleksi, pada malam hari kami mendapat kesempatan untuk rekreasi. Kami memanfaatkan waktu 30 menit untuk rekreasi. Ada yang bermain kartu, ada juga yang bermain gitar dan ukulele sambil bernyanyi. Jam 20.30 WIB kami meninggalkan ruang rekreasi dan kembali ke kamar masing-masing untuk menulis jurnal harian.
Doa pagi dan olahraga
Rabu, 1 Maret 2023. Jadwal tetap hari Rabu adalah olahraga pagi sedangkan misa pada sore hari. Mengawali hari ini peserta mengadakan doa pagi dan olahraga di kelompok-kelompok kecil. Pkl. 04.00 WIB Lorong kamar Unit Caktus sudah mulai ramai. Teman-teman yang sudah bangun membangunkan kami yang masih tertidur pulas. Lalu dengan mata ngantuk saya mengatakan kepada teman yang mengetuk pintu kamar bahwa baru jam 04.00 dan masih ada yang istirahat. Setelah pkl. 05.00 WIB barulah semua mulai bangun dan bersiap untuk olahraga di kelompok masing-masing. Sebelum olahraga, setiap kelompok mengadakan doa pagi. Saya dan teman-teman kelompok memulai doa. Dalam kesempatan ini kami mempersembahkan setiap hal yang hadir dalam proses ini. Kami mendoakan keluarga, sahabat kenalan, para pendamping dan semua peristiwa hidup yang sedang bermain-main di kepala. Bersama dengan alam yang sungguh memberikan kesegaran, saya mempersembahkan pula segala pergumulan saat ini.
PENGOLAHAN HIDUP 1 DAN 2
Rabu, 1 Maret 2023. Pkl. 08.30 WIB. Cuaca pagi ini sedikit cerah. Belum ada tanda-tanda akan turunnya hujan. Saya dan teman-teman kedatangan pemateri bagian pengolahan hidup. Mereka adalah Rm. Iwan, CM dan Fr.Patrik, BHK. Sebelum memasuki sesi, saya dan teman-teman bernyanyi bersama. Saya bermain ukulele dan seorang teman bermain gitar. Kami mengawali sesi pagi ini dengan penuh sukacita. Sesudah itu, Rm.Ignas, CM selaku penanggungjawab kegiatan kursus ini menanyakan temuan-temuan yang kami dapat dalam sesi sebelumnya.
Sesi Bagian Pengolahan Hidup 1 dan 2
Rm. Iwan, CM mengawali sesi Pengolahan Hidup I ini dengan refleksi Intim dengan diri sendiri dan orang lain. Kamis, 2 Maret 2023 memasuki sesi 2 Pengolahan Hidup dengan Rm. Iwan, CM. Dalam sesi yang kedua dari Rm. Iwan, CM kami bersama-sama melihat bagaimana relasi dengan Tuhan dan bagaimana Intim dengan Tuhan.
PENGOLAHAN HIDUP 3 DAN 4
Jumat, 3 Maret 2023 memasuki hari keempat, kami melanjutkan tema PENGOLAHAN HIDUP secara khusus mendalami tema DEWASA SEBAGAI SEORANG HIDUP BAKTI dan berefleksi bersama Fr. Patrik, BHK. Dalam proses ini juga kami mendapat kesempatan untuk melakukan PSIKO DRAMA.
Sabtu, 4 Maret 2023 kami mendalami tema LUKA BATIN DAN HEALING bersama Fr. Patrik, BHK
Kerja bakti
Minggu, 4 Maret 2023 sesudah sarapan kami lanjutkan dengan kerja bakti bersama para karyawan GSV. Peserta dibagi dalam 3 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 8 orang. Setelah pembagian kelompk, Rm Ignas membagi tempat kerja untuk masing-masing kelompok. Ada yang membersihkan area kebun dan sekitarnya, dan kelompok 1 adalah kelompok saya dan beberapa teman-teman kelompok mendapat bagian di pintu masuk. Kami mengalami sukacita bersama para karyawan. Pada pkl 10.00 WIB seperti biasa kami snack dan saling berbagi cerita.
St. Vinsensius (Hidup & Karyanya)
Senin, 6 Maret 2023. Memasuki pekan kedua dalam Kursus Persiapan Kaul Kekal ALMA Puteri, Rm. Sad Budianto, CM menghantar kami mendalami lagi inspirasi dari St. Vinsensius de Paul yang merupakan pelindung karya ALMA.
EKLESIOLOGI & KRISTOLOGI ST. VINSENSIUS
Selasa, 7 Maret 2023. Dalam sesiini, Rm. Ignatius Suparno, CM hadir dengan tema: EKLESIOLOGI & KRISTOLOGI ST. VINSENSIUS. St. Vinsensius menunjukkan bahwa Tuhan berada pada wajah kaum miskin dan menderita. Bagi Vinsensius pemberian tidak perlu menunggu menjadi sempurna. “Apapun yang kau lakukan bagi saudara-saudariku yang paling hina itu, telah kau lakukan untuk Aku.” (Mat. 25:40). Titik balik St. Vinsensius dalam krisis imannya adalah ia memutuskan menghidupi perintah Injil tersebut. Bagi Vinsensius jalan langsung menuju kesucian ialah melakukan kehendak Allah. Saya menyadari sungguh bahwa meneladani St. Vinsensius tidaklah mudah. Namun, saya juga melihat bahwa Vinsensius telah melalui berbagai proses kehidupan. Dalam pergumulannya ia tetap mengandalkan Penyelenggaraan Ilahi yang membawanya sampai pada keintimannya dengan Tuhan melalui perjumpaannya dengan kaum miskin dan menderita. Selama ini, saya kurang menyentuh diri untuk melihat Tuhan dalam diri sesama, kurang menghargai proses dan cenderung membandingkan proses saya dengan orang lain.
BERJALAN BERSAMA PENDIRI, RM. PAUL JANSSEN, CM
Rabu, 8 Maret 2023. Dalam perjalanan hari ini Ibu Cicilia Suratmi, ALMA mengajak kami berjalan bersama Rm. Janssen, CM sebagai Bapak Pendiri. Ibu Cicil Suratmi menampilkan foto Rm. Janssen menggendong seorang anak bernama Intan. Ibu bertanya apa yang peserta temukan dengan memandang gambar tersebut. Secara pribadi saya menemukan bahwa St. Vinsensius a Paulo sungguh-sungguh hidup di dalam diri Rm. Janssen, CM, Sang Gembala berbau domba. Yang saya lihat bahwa Rm. Janssen, CM adalah seorang misionaris yang sangat cerdas dalam mewujudnyatakan injil di tengah dunia bagi orang miskin, cacat dan terlantar. Selanjutnya, pada sore hari ini, saya dan teman-teman mendalami spiritualitas Tarekat Sekular bersama Rm. Gigih, CM.
Lagu dari hasil refleksi tentang St. Vinsensius a Paulo dan Rm. Paul Janssen, CM
RASUL CINTA KASIH
Tuhan, kuucapkan rasa syukurku Kau t’lah nyatakan kasih-Mu
Dalam karya pelayanan, Kau hadirkan Santo Vinsensius
Santo yang agung, pelayan kaum papa
Pengikutnya, Rm.Paul Janssen
Sang Gembala berbau domba
Kuberjalan bersamanya dalam s’mangat St. Vinsensius
‘tuk wartakan karya kes’lamatan di tengah dunia
Ajarilah aku, Tuhan Bahasa cinta kasih-Mu
Untuk melayani, mencintai, merangkul kaum papa
Dalam semangat St. Vinsensius, Bapa Pendiri Rm. Paul Janssen
Dengan Rahmat-Mu, tuntun langkahku ‘tuk menjadi rasul cinta kasih-Mu
Jadikanlah aku, Tuhan pelayan kasih-Mu
Untuk mengasihi hanya untuk mengasihi kaum papa
Dalam semangat St. Vinsensius, Bapa Pendiri Rm. Paul Janssen
Dengan Rahmat-Mu, tuntun langkahku ‘tuk menjadi rasul cinta kasih-Mu
Pelayanan Transformatif I: Systemic Change (SC)
Tentang tema SC pada hari ini kami belajar bersama Ibu Lusi dan Ibu Lana (SSV) yang sudah berpengalaman dalam pelaksanaan SC di SSV. Systemic Change merupakan sebuah perubahan yang mengarah kepada transformasi radikal akan kehidupan orang-orang yang tersingkir, melalui strategi-strategi spesifik untuk mewujudkan perubahan tersebut. SC: merupakan suatu proyek jangka panjangyang melibatkan semua bagian dari sistem dan bagaimana mereka saling mempengaruhi. SC: Menuntut perubahan pola pikir, tingkah laku dan struktur yang menjadi penyebab masalah yang kita harapkan dapat diselesaikan.
Cinta yang afektif mesti berlanjut pada cinta yang efektif”
Pelayanan yang transformatif berarti bahwa pelayanan yang mempunyai tujuan untuk mewujudkan perubahan yakni perubahan yang terjadi dalam semua aspek kehidupan manusia (aspek politik, sosial, dan ekonomi), dan juga memberdayakan orang-orang miskin yang dilayani. Pelayanan transformative memang harus terbuka pada perkembangan zaman dengan terus menganalisis perosalan yang terjadi, mewadahi hak-hak orang-orang kecil dan menanamkan penyadaran pada seluruh pihak untuk bersama-sama melakukan pemberdayaan demi perkembangan anak-anak yang dilayani untuk mencapai kemandirian sesuai kemampuan yang mereka miliki.
Spiritualitas Vinsensian menuntun pada perubahan sistemik karena: Hal ini bukanlah spiritualitas tertutup, tetapi lebih kepada “digerakkan untuk berbuah.
Ajaran Sosial Gereja
Jumat, 10 Maret 2023. Pada sesi ini kami mendalami tema: Pelayanan Transformatif II: Ajaran Sosial Gereja bersama dengan Rm. Ignatius Suparno, CM. Pengertian ajaran sosial gereja dapat diartikan sebagai tanggapan gereja terhadap fenomena atau persoalan-persoalan yang dihadapi oleh umat manusia dalam bentuk himbauan, kritik, atau dukungan. Juga merupakan refleksi teologis. Melalui ASG saya belajar tentang hukum cinta kasih pada Tuhan dan sesama. Melalui ASG, Gereja berusaha menghayati hakekatnya sebagai komunitas pencari, yang masih bisa mengalir, siap menapaki perkembangan, toleran dan inklusif. Secara eklesiologis ASG mengingatkan setiap orang beriman akan panggilan umat Kristiani sebagai Gereja Peziarah yang bergelut dengan baik-buruknya dunia ini. Dalam tataran ini Gereja disorot, dinilai, dikritik, dan dipertanyakan apakah Gereja akan menjawab tantangan zaman atau tidak.
Outing ke Bromo
Jumat, 10 Maret 2023, pkl. 20.00 WIB, saya dan teman-teman bersama Rm.Ignas, CM dan para pendamping kursus mengadakan perjalanan ke Dieng untuk selanjutnya berangkat ke Bromo dengan menggunakan Jeep. Kami terbagi menjadi 5 kelompok. Kami tiba lebih awal di Bromo pada hari Sabtu 11 Maret 2023 pkl. 2:00 WIB dan bersantai di warung-warung sambil menunggu waktu matahari terbit. Pkl. 5:15 WIB, kami semua menuju puncak untuk menikmati keindahan munculnya matahari dengan suasana yang dingin tapi membahagiakan. Selain itu juga kami mengadakan misa alam, menunggangi kuda (hanya untuk foto-foto. heheh) kami juga melihat kawah aktif dan menikmati Bukit Teletubbies. Perjalanan yang melelahkan tetapi membahagiakan.
Setelah outing, pada hari Minggu 11 Maret 2023 seperti biasa sesudah sarapan kami kerja bakti. Dan kelompok satu mendapat bagain di area kebun cabe dan halaman Vila Emaus. Kami bekerja dengan gembira ahti sambil berbagi cerita.
Penghayatan Kaul Kemurnian, Kaul Kemiskinan dan Kaul Ketaatan
Senin-Rabu, 13- 16 Maret 2023 bersama Sr. Emylia, PMY kami mendalami 3 kaul. Sr Emyl mengisi sesi pagi dan melanjutkannya dengan refleksi serta sharing dalam kelompok. Sedangkan pada sore hari para pendamping dari ALMA yakni Ibu Veronika Idan Witin, ALMA dan Ibu Maria Goreti Windayani, ALMA mendampingi kami mendalami kaul-kaul dari sisi Rm.Paul Janssen, CM sebagai Pendiri. Khusus pada Rabu sore Rm. Jacques Gros, CM membantu kami dalam materi Penghayatan Kaul Menurut St. Vinsensius a Paulo. Pada hari Kamis, 16 Maret 2023 kami mendalami tentang Doa Dalam Tradisi Vinsensian & Dimensi Marian St. Vinsensius bersama Rm. Rm. Ignatius Suparno, CM.
Jumat, 17 Maret 2023 kembali lagi bersama Rm. Sad Budi, CM kami mendalami tema Kepemimpinan Vinsensian-Servant Leadership. Sabtu, 18 Maret 2023 bersama lagi dengan Rm. Iwan, CM kami mendalami tema Kecerdasan Emosional. Minggu, 19 Maret 2023 kerja bakti, Evaluasi Proses Pelaksanaan Kursus Kaul Kekal ALMA Puteri selama 2 pekan, Ibadat Sore dan Jam Suci.
Pembukaan Retret
Minggu, 19 Maret 2023. Pkl. 20.00 WIB, saya dan teman-teman sudah menunggu kehadiran Sr. Yosephin, KYM di ruang pertemuan. Ketika Suster tiba kami pun berdoa bersama dan suster menyampaikan gambaran retret yang akan kami jalani selama beberapa hari ini.Dalam pengantar pembukaan retret pada malam hari ini, saya tersentuh ketika suster menghadirkan lagi proses retret seperti BEJANA. Bagaikan bejana siap dibentuk, demikian hidupku di tangan-Mu. Sr. Yosephine, KYM mengajak kami retret “ala” LIBURAN KE RUMAH yakni RUMAH YESUS. Semua aktivitas mulai dari doa, refleksi, dan keperluan pribadi menjadi tanggungjawab masing-masing peserta. Kami menjalani retret seperti liburan. Sehingga kami hanya akan bertemu bersama-sama di ruang pertemuan, kapel untuk misa (misa sore) dan ruang makan. Selain dari itu adalah tanggungjawab masing-masing.
Retret Persiapan Kaul Kekal ALMA Puteri
Retret Persiapan Kaul Kekal ALMA Puteri terlaksana sejak hari Senin-Kamis; 20-24 Maret 2023. Tema hari pertama: Refleksi Tentang Identitas Sejati, hari kedua: Mengikuti Yesus karena tersentuh-Mengalami Perjumpaan dengan Yesus, hari ketiga: DIPANGGIL UNTUK MENYAMBUT RAHMAT, hari keempat: MERESPON TATAPAN ALLAH. Pada hari Rabu, 23 Maret 2023 Pkl. 18.30 WIB kami mengadakan Perayaan ekaristi. Sesudah bacaan Injil, Sr. Yosephine memandu semua peserta untuk maju ke depan altar membacakan simbol dirinya dan pesan dari simbol tersebut.
Simbol kelompok
Jumat, 24 Maret 2023 memasuki retret hari kelima. Kami mendapat kesempatan berkelompok untuk membuat simbol kelompok sebagai satu kesatuan refleksi dari masing-masing kelompok. Ada yang menyimbolkan kelompoknya dengan bunga, pelangi dan sapu lidi. Dan tentu saja masing-masing kelompok sudah punya pemaknaannya. Saya dan teman-teman sekelompok memilih bambu. Bambu itu kemudian kami masukan dalam bejana tanah liat untuk menjadi satu kesatuan simbol. Batang bambu tumbuh berdampingan dengan batang bambu lainnya, terjadi rumpun bambu yang tidak mudah roboh.” Walaupun kita mempunyai dasar pondasi serta prinsip yang kuat, kita akan lebih kuat jika mau saling membantu orang lain, kita akan lebih kuat dan bisa saling menopang.
Mempersembahkan simbol kelompok
Jumat, 24 Maret 2023 pkl. 11.00 WIB kami mengadakan perayaan ekaristi penutupan retret bersama Rm.Ingatius Suparno, CM. Sesudah bacaan injil, Sr Yosephine, KYM memandu penyerahan simbol. Masing-masing kelompok maju sambil membawa simbol kelompok dan menjelaskan pemaknaannya.
Berakarlah dan bertumbuhlah di dalam kasih Tuhan. Walau cobaan datang menghadang tetap percaya pada kasih Tuhan. Berakarlah dan bertumbuhlah di dalam kasih Tuhan. Tetaplah hidup dalam kasih Tuhan. Jadilah berkat untuk sesama. (Lagu singkat dari kelompok bambu)
Malam berjuta kenangan
Jumat, 24 Maret 2023 kami mengadakan acara Malam Berjuta Kenangan. Dalam acara ini semua peserta turut bernyanyi dan menari. Kami menari dengan iringan lagu Malam Bae, Kayu Ara, Sinanggartulo, Maragam-Ragam, Tobelo dan masih banyak lagi. Selain itu ada pula acara bakar-bakar jagung dan sate ayam.
Misa Syukur & Sayonara
Sebagai puncak dari acara Kursus Persiapan Kaul Kekal ini, kami syukuri dalam perayaan ekaristi. Pembina rohani ALMA Puteri, Rm. Benediktus Adi Saptowidodo, CM sebagai selebran utama bersama imam konselebran Rm. Ignatius Suparno, CM dan Rm. Sad Budi, CM. Turut hadir Pimpinan Umum dan para Dewan ALMA Puteri dan juga Sr. Yosephine, KYM yang mendampingi kami selama retret. Perayaan syukur ini bertepatan dengan Hari Raya Kabar Sukacita. Dalam homilinya, Rm. Sad Bud, CM mengingatkan kembali akan teladan Bunda Maria. “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Sebelum berkat penutup, kami mendengar sambutan dari Koordinator KPKK yakni Rm. Ignatius Suparno, CM yang sekaligus membagikan foto kenangan kepada masing-masing peserta.
Sesudah Rm Ignas, selanjutnya Pimpinan Umum ALMA Puteri, Ibu Cicilia Suratmi, ALMA juga menyampaikan sambutan. Harapannya kami dapat meneladani cara hidup Bunda Maria dalam menjalankan perutusan. Sesudah sambutannya, Ibu Cicil demikian kami menyapanya, membagikan buket bunga mawar kepada masing-masing peserta sambil bersalaman. Mata peserta tampak berkaca-kaca ketika menerima tanda kasih itu.
Sesudah perayaan ekaristi, kami mengabadikan moment ini dalam foto bersama. Selanjutnya makan bersama dan perpisahan.
TERIMA KASIH, GSV…
SAYONARA…..
@Sr. Tia Unitly, ALMA
Baca juga: BERSINERGI MEMBANGUN PENDIDIKAN INKLUSIF.
Semoga Tuhan Yesus selalu memberkati