Kemah Misi ALMA Puteri di Tanahlein – Solor Barat – Flores Timur.

Kemah Misi ALMA Puteri di Tanahlein – Solor Barat – Flores Timur.

”Ingatlah akan asal usulmu. Kamu adalah sisa-sisa, remah-remah yang jatuh dari meja perjamuan untuk umat yang miskin dan terlantar.”
Advertisements

Kemah Misi ALMA Puteri di Tanahlein – Solor Barat – Flores Timur.

Kemah Misi ALMA Puteri di Tanahlein – Solor Barat – Flores Timur.

Tanahlein merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Solor Barat, kabupaten Flores Timur, provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Desa ini merupakan satu dari 18 desa dan kelurahan yang berada di kecamatan Solor Barat. Tanahlein memiliki jumlah penduduknya sebagian besar bersuku daerah Flores. Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian petani. Hasil pertanian utama di desa ini ialah kemiri, jambu mente, kakao, pisang, kelapa dan jenis tanaman umur panjang lainnya.

Di Tanahlein terdapat sistem pemerintahan berdasarkan suku. Kepala suku memegang peranan dalam hal upacara adat, menjatuhkan sanksi adat, dan hal-hal lain yang lebih bersifat spiritual. Pemegang kekuasaan sistem pemerintahan tetap yang memegang adalah oleh kepala dusun, kepala desa, lurah atau camat. Di antara semuanya terjalin hubungan yang baik dan tidak saling melangkahi kewenangan masing-masing.

Secara topografi bentangan alamnya merupakan wilayah yang
berbukit dan bergunung dan tekstur tanah antara kasar dan sedang. Keadaan iklim juga kering dan mengalami dua musim sebagaimana daerah-daerah lain di Indonesia, yaitu musim kemarau dan musim hujan.

Kemah Misi ALMA Puteri di Tanahlein – Solor Barat – Flores Timur

Jejak Misi di Tanahlein

Jejak Misi Tanahlein berawal dari Live In para suster ALMA beberapa tahun silam yaitu mulai tahun 2015-2018 . Ketika itu para suster bermisi secara bergantian. Mereka berangkat dari Komunitas Wairklau, Komunitas Nita dan Komunitas Larantuka. Dalam perjalanan Misi di Tanahlein muncullah keprihatinanan keberadaan umat terlantar, orang/anak berkebutuhan khusus yang belum mendapat perhatian secara khusus. Namun, dalam perjalanan waktu pelayananan dengan misi akhir pekan ini belum sepenuhnya mendapat perhatian.

Setelah misi akhir pekan terhenti karena corona dan tenaga yang terbatas, kerinduan umat tidak berakhir. Cinta Tuhan tidak berhenti bekerja. Teringat akan perkataan Bapa Pendiri: ”Kita percaya pada Penyelenggaran Ilahi.” Itulah yang terjadi. Setelah beberapa tahun berlalu, pada tanggal 5 Juni 2022  Suster Veronika Idan Witin, ALMA yang juga merupakan Putri Tanahlein, mengajukan permohonan kepada Pimpinan Umum ALMA Puteri Sr Cicilia Suratmi, ALMA untuk menghadirkan ALMA Puteri berkarya di Tanahlein.

Pembicaraan ini mendapat tanggapan yang baik dari Dewan Pimpinan Umum ALMA Puteri dan akhirnya dalam pertemuan Dewan Pimpinan Umum ALMA Puteri dan mendapat persetujuan. Pada perutusan tanggal 15 juli 2022  Dewan Pimpinan Umum ALMA Puteri mengutus 2 anggotanya untuk mulai bermisi di nusa Solor dan bertempat tinggal di desa Tanahlein. Anggota ALMA Puteri yang mendapt perutusan di Solor adalah:

  1. Sr. Susana Fadirubun, ALMA
  2. Sr. Yasinta Melni, ALMA

Kemah Misi ALMA Puteri di Tanahlein – Solor Barat – Flores Timur

Bersama dengan acara Pesta Perak 25 Tahun Hidup Bakti Sr. Veronika Idan Witin, ALMA yang terlaksana di kampung halamannya yakni Tanahlein maka Pimpinan Umum ALMA Puteri meminta untuk sekaligus membawa ALMA Puteri hadir dan bermisi di Tanahlein.

Pada tanggal 30 Juli 2022, Sr. Veronika Idan Witin, Sr. Susana Fadirubun dan petugas dokumentasi Sr. Sebastiana Unitly, ALMA melakukan perjalanan udara ke Flores Timur. Penerbangan dari Surabaya ke Bandara Eltari Kupang memakan waktu 2 jam. Setibanya di bandara Eltari, sambil menunggu penerbangan berikutnya kurang lebih 4 jam mendatang, maka para suster menyempatkan diri untuk mengunjungi komunitas yang ada di Kupang seperti: Komunitas Oebufu, Baumata dan Sikumana.

Menuju Pelabuhan Ritaebang

Pkl.15.00 WITA, para suster melanjutkan penerbangan ke Larantuka dan bertemu dengan teman-teman Suster dari Komunitas Larantuka yang menjemput di bandara. Pada tanggal 1 Agustus 2022, rombongan yang terdiri dari beberapa anggota komunitas ALMA Puteri dan Putera dari Regio Flores dan Regio Kupang  melakukan perjalanan laut ke Solor dengan menumpangi KM. Tanjung Wotan 02. Perjalanan dari Pelabuhan Larantuka menuju ke Pelabuhan Ritaebang kami tempun selama kurang lebih 2 jam.  Rombongan menyeberangi Selat Larantuka yang teduh, membelah gelombang kecil yang meriak -riak berayun pelan, lalu menyaksikan bebukitan Adonara, Solor dan daratan pulau Flores yang berjajar menghijau.

Perjalanan menuju Kemah Misi ALMA Puteri di Tanahlein – Solor Barat – Flores Timur

Jam 13.30 WITA rombongan tiba di Pelabuhan Ritaebang yang tampak sepi, tak seramai pelabuhan di Larantuka. Maklum Ritaebang hanyalah salah satu titik singgah kapal-kapal penyeberangan yang menyinggahi pulau Solor. Selain Ritaebang, ada pelabuhan Podor, Pelabuhan Menanga, dan Pamakayo.

Tiba di Pelabuhan Ritaebang

Setibanya di pelabuhan Ritaebang, rombongan menumpangi “oto kayu”(truk) yang sudah parkir di pelabuhan dan melanjutkan perjalanan ke Pastoran Paroki St. Yohanes Pembaptis Ritaebang untuk bertemu dengan Pater Daniel Nara Gere, SVD selaku kepala paroki. Di bawah pimpinan Sr. Veronika Idan witin, ALMA rombongan yang berjumlah 35 yang terdiri dari 25 orang ALMA Puteri dan 10 orang ALMA Putera melapor diri dan memberi tahu maksud serta tujuan perjalanan ke Tanahlein. Senyum ramah Pastor paroki, pastor rekan dan umat setempat menyambut para ALMA bahkan sudah menyiapkan santap siang bersama. Selesai santap siang, rombongan melanjutkan perjalanan ke Desa Tanahlein dengan jarak tempuh 30 menit. Rombongan tiba di Gerbang Mada Matan Tanah Lein pkl 15:30 WITA dan mendapat sambutan yang meriah dengan upacara adat oleh masyarakat setempat.

Dijemput oleh Umat Tanahlein

Sr. Veronika Idan Witin, ALMA sebagai Yubilaris dan Sr. Susana Fadirubun sebagai petugas misi dan yang mendampingi adalah perwakilan ALMA Putera Br. Oferus Kehi, ALMA dan Br. Marselinus Maja  Dolupuen ALMA serta perwakilan ALMA Puteri Sr. Asti Naru, ALMA dan Sr. Paulina Bule, ALMA. Mereka meminum Tuak dan makan Siri Pinang sebagai simbol penerimaan masuk di Desa Tanahlein. Selanjutnya seluruh rombongan diarak dengan Tarian Hedung menuju rumah Sr. Veronika Idan Witin, ALMA yang merupakan rumah misi ALMA Puteri. Setelah berdoa di makam orangtua, rombongan berarak menuju Gereja Stasi St. Gabriel untuk ibadat sore yang dipimpin oleh RD. Paskalis dan Pater Daniel Nara Gere, SVD.

Pkl. 16.30 WITA, rombongan   melanjutkan perjalanan ke Rumah Adat Suku Lein yaitu Lango Bellé (Rumah Besar) yang merupakan pemilik tanah seluruh Desa Tanah Lein di Dusun 2. Rombongan mendapat sambutan yang berikut yakni penerimaan secara adat yaitu pemberian siri pinang, sebagai simbol  penerimaan masuk rumah pemilik tanah. Pkl. 17.00 WITA,  rombongan menuju tenda pesta perak dan mendapat sambutan Tarian Wede oleh Para Pria. Pkl. 18.00 WITA rombongan ke Rumah Adat Lango Bao (Rumah Beringin) yang merupakan Rumah Adat Suku Witin. Rombongan berarak lagi dengan Tarian Wede oleh Para Ibu. Di rumah adat ini terjadi penerimaan secara adat lagi yakni kepala suku mericiki yubilaris dengan air kelapa, minum tuak dan makan siri pinang sebagai symbol pendinginan. Setelah itu rombongan berkumpul kembali di tenda acara untuk santap malam bersama. Pkl. 20.00 WITA, rombongan menuju ke rumah-rumah umat untuk beristirahat.

Mengembangkan Kemah Misi di Tanahlein – Solor Barat

Selasa, 2 Agustus 2022, pkl. 09.00 WITA Perayaan Syukur 25 Tahun Hidup Bakti Sr. Veronika Idan Witin, ALMA. Selebran utama adalah Pater Richard SsCc bersama 13 imam (SVD, Diosesan, SCJM dan O.Carm). Perayaan Ekaristi yang berlangsung secara hikmat dan lancar itu terlaksana di taman doa dusun Lewohokeng desa Tanahlein. Perayaan syukur ini sekaligus menjadi kesempatan Sr. Vero ALMA, sapaan akrbanya, untuk memperkenalkan karya Rm. Paul Janssen, CM yakni misi ALMA khususnya ALMA Puteri yang akan mulai bermisi di Tanahlein. Sebelum berkat penutup, setelah memperkenalkan ALMA dan karyanya, seluruh anggota ALMA yang hadir tampil di depan dan menyanyikan lagu aku hanyalah remah-remah dan kembangkanlah lagi kemahmu. Melalui kedua lagu ini, Sr. Vero kembali menyampaikan bahwa ALMA terus-menerus mengepakkan sayap-sayap misi di manapun, akan tetapi harus terus mengingat pesan Bapa Pendiri:”Ingatlah akan asal usulmu. Kamu adalah sisa-sisa, remah-remah yang jatuh dari meja perjamuan untuk umat yang miskin dan terlantar.”

Ramah-tamah

Acara selanjutnya sesudah misa adalah ramah-tamah. Pada moment ini, tampil anak-anak SEKAMI membawa lilin. Anak-anak tersebut tampil bersama Pater Daniel Nara Gere, SVD selaku Kepala Paroki, Ketua Dewan Pastoral Paroki, Ketua Dewan Pastoral Stasi, Pemimpin Umat, Kepala Desa Tanahlein, Toko Umat dan Adat. Selanjutnya sambil diiringi nyanyian dengan lilin bernyala, Pater Dan, sapaan akrabnya itu menyampaikan bahwa mereka mendukung dengan penuh kehadiran ALMA Puteri  dan menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Dewan Pimpinan ALMA Puteri yang telah mengutus ALMA Puteri untuk mengepakkan sayapnya ke Desa Tanahlein. Harapannya semoga misi ini dapat berkembang dan menjadi saluran berkat bagi banyak orang di Pulau Solor dan sekitarnya juga termasuk lahirnya benih-benih panggilan yang baru.

Misi ALMA Puteri di Tanahlein

Bapa Pendiri yakni Rm. Paul Janssen, CM semasa hidupnya, di dalam berbagai kesempatan menekankan karya misi yang berakar pada Misi Yesus sendiri. Romo mengatakan bahwa “Roh Tuhan ada padaKu, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik pada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” (Lukas 4:18). Misi tersebut menunjukkan bahwa tugas panggilan ALMA Puteri memang luas, bukan hanya pada pemberitaan Injil tetapi juga pelayanan terhadap kebutuhan manusia secara terbuka. Romo Paul Janssen, CM mewariskan misi ini kepada pengikutnya sebagai sebuah perjalanan untuk menjumpai wajah-wajah Allah karena itulah Romo juga mengatakan untuk senantiasa mengasihi Allah dengan mencurahkan keringat dan dengan menyingsingkan lengan bajunya. Perjalanan misi sudah dimulai. Kehadiran ALMA Puteri untuk bermisi di Tanahlein disambut dengan sangat baik oleh seluruh masyarakat setempat.

Legitimasi

Pada hari Sabtu, 6 Agustus 2022, Sr. Veronika Idan Witin, ALMA bersama petugas misi yaitu Sr. Susana Fadirubun, ALMA dan Sr. Magdalena, ALMA (petugas sementara), dan Sr. Sebastiana Unitly, ALMA (Tim dokumentasi) bertemu Pater Daniel Nara Gere, SVD selaku kepala paroki, untuk mengadakan legitimasi. Pater Dan, demikian sapaannya, sebagai pastor kepala paroki sangat mendukung dan menerima kehadiran ALMA Puteri. Beliau sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Dewan Pimpinan ALMA Puteri yang telah bersedia mengutus ALMA Puteri untuk bermisi di Tanahlein. Selanjutnya Beliau berharap perjalanan misi ini perlahan-lahan dapat terus berkembang untuk banyak orang.

Sehubungan dengan karya pelayanan, akan bekerjasama dengan program paroki yang sudah ada dan sudah mulai berjalan. Pater Daniel menyampaikan apabila para suster mengalami kesulitan, supaya tetap ada komunikasi di antara mereka. Beliaujuga akan mengatur jadwal misa harian di rumah misi antara sebulan sekali atau tiga bulan sekali, akan ada pembicaraan lanjutan.  Pater Dan juga akan menginformasikan ke pihak gereja, sekolah, pemerintah desa untuk mengadakan pertemuan bersama. Sedangkan untuk melapor diri ke Bapak Uskup, dalam kesempatan rekoleksi para imam, Pater Dan sendiri yang akan bertemu dengan Bapak Uskup dan membicarakannya bersama beliau.

Selanjutnya apabila sudah ada tanggapan dari Bapak Uskup, maka Pater Dan akan menginformasikan. Pater Dan secara pribadi menyampaikan juga bahwa dengan pembicaraan tersebut menjadi lebih jelas, sebab Beliau sendiri belum mengetahui bahwa ada ALMA Puteri berkarya di Larantuka. “Saya berpikir bahwa dengan keberadaan kalian di sini dan dengan spiritualitas kalian (ALMA Puteri) untuk melayani orang-orang kecil, terlantar, miskin, saya berpikir akan sangat terberkati sekali di sini. Pasti banyak yang terbantu. Saya sangat senang dan sangat merestui.” Demikian yang dituturkan oleh Pater Dan.

Pertemuan bersama pengurus

Setelah mengadakan legitimasi dengan pastor paroki, maka pada hari Senin, 8 Agustus 2022 diadakan pertemuan bersama Pastor paroki: RP. Daniel Nara Gere, SVD, Ketua Dewan Pastoral Paroki: Bapak Gergorius Wuring Lein, Ketua Dewan Pastoral Stasi: Bapak Petrus Dugaopun Manuk, Pemimpin Umat: Bapak Samuel Sapon Toron, Kepala Desa Tanahlein: Bapak Yohanes Dedeo D. Werang, Tokoh Umat dan Adat: Bapak Galus Gao Huler. Pertemuan berlangsung pada pkl. 09.00-12.00 WITA, bertempat di ruang kepala sekolah SDK Lewolein. Pertemuan diawali dengan doa yang dipimpin oleh Pater Daniel Nara Gere, SVD. Selanjutnya Sr. Veronika Idan Witin, ALMA menjelaskan tentang visi misi ALMA Puteri yang akan mulai bermisi di Tanahlein.

Setelah Sr. Vero menyampaikan tentang visi misi ALMA Puteri, Pater Dan menambahkan bahwa lewat para Dewan Pimpinan, kita yakini dan percaya bahwa Roh Kudus Allah turut bekerja. Dan terang roh kudus juga tentunya menuntun sampai ke tempat ini (Tanahlein). Dan keputusan ALMA hadir di sini tentu bahwa keputusan Para Dewan Pimpinan ALMA Puteri yang dituntun oleh terang roh kudus. Secara pribadi, Pater Dan juga menyampaikan lagi bahwa dirinya sangat bersyukur bahwa  mereka yang jauh di dusun-dusun, di kampung-kampung, para suster akhirnya memilih tempat ini.

Ketua Dewan Pastoral Stasi: Bapak Petrus Dugaopun Manuk, memberi tanggapan bahwa umat di Tanahlein juga merindukan kehadiran para suster ALMA. Dari sisi kehidupan menggereja, mereka para dewan dan juga umat merasa akan sangat terbantu dan semoga bisa lebih baik lagi ke depannya baik dalam kehidupan menggereja maupun bagaimana nanti para suster membawa anak-anak berkebutuhan khusus supaya mereka juga mendapat perhatian di kemudian hari. Mereka sangat mendukung kehadiran para suster di Tanahlein.

Tanggapan dari Tokoh Umat dan Adat:

Bapak Galus Gao Huler: “Jadi, kalau kita mau rekam perjalanan memang seperti itu, bahwa komitmen itu betul dibuktikan oleh Suster ALMA. Dalam bentuk asistensi beberapa tahun silam, kita melihat bahwa sudah cukup lama sehingga dari aspek itu kita melihat bahwa ada keseriusan. Relasi itu yang membuat Tanah Solor ini sebagai medan pelayanan ALMA. Dan perkembanan terakhir ada beberapa area tanah yang dipilih untuk kepentingan itu dan kami sudah memastikan. Keseriusan ALMA ini direspon oleh umat di sini sampai semuanya (Pemerintah desa dan gereja) sungguh memastikan tanah tersebut, 80 x 80 yang sudah diperkuat oleh dokumen pembebasan tanah dari pemilik sampai pada berita acara penyerahan tanah untuk suster ALMA dan dokumen itu sudah diberikan (ke ALMA Puteri). Saya juga melihat bahwa ALMA ini juga sudah hadir di keuskupan ini (Weri-Larantuka). Dengan begitu bahwa mereka berjuang supaya secara internal keuskupan mencoba sehingga memberikan pelayanan ke Solor. Kami para guru biasanya juga menemukan di sini bahwa baru satu sekolah saja itu ada temuan yang basic/kemampuan kami (anak SLB). Kita status guru umum dan masuk di wilayah itu, kami angkat tangan. Itu baru satu sekolah dan baru ditemukan di lemvaga formal. Ada juga yang orangtua kesulitan. Dan itu umpanya ALMA mulai menyentuh di bidang itu, kita percaya bahwa pasti akan ada sekian orang yang tersentuh. Jadi bahwa kita bersyukur bahwa: pertama Pater, kami umat bersama pimpinan kami di sini, bersyukur bahwa kalau mereka sudah ada seperti ini, sudah jelas. Sudah ada legitimasi dari otoritas gereja juga yang memperkuat kehadiran ALMA yang sudah serius bermisi di Tanahlein. Sehingga kita bergembira bersama. Dan sekarang ini berarti di mata pastor dan dewan, dari aspek bagaimana ALMA bergerak kekuatan mereka pertama dengan rumah direhab. Rumah direhab ini sebagai titik awal untuk berkarya di Tanahlein. Yang berikut, dua suster yang diutus oleh Pimpinan, tampak jelas bahwa ada keseriusan ALMA bergerak untuk memulai misi dan sampai kalau umpanya tanah yang seluas 80 x 80 itu mulai diisi, berarti swadaya partisipasi Gereja, Umat Allah, khususnya di stasi ini pasti digerakkan secara serius untuk menolong pergerakkan ALMA di sini.

Tanggapan dari Pemimpin Umat:

Bapak Samuel Sapon Toron:”Memang kita sudah lepas tanah, segala macam ikhlas. Keluarga mendukung suster sebagai anak di tanah ini dan semua sudah bersih. Dan Pater yang hadir untuk memperkuat perjuangan kami. Memang hari ini sebagi penentu bahwa ALMA sudah mulai bergerak dan hari Minggu ini saya berpikir bahwa terhadap seluruh umat juga perlu disampaikan bahwa tempat tinggal para suster di sini, dan memperkenalkan para petugas misi, dan seluruh umat siap mendukung.”

Para suster tentunya sangat bersyukur bahwa kehadiran ALMA Puteri mendapat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat. Di sela-sela waktu yang ada, Sr. Sebastiana Unity, ALMA meluangkan waktu untuk bertemu dengan anak-anak SEKAMI SDK Lewolein. Sr. Tia demikian sapaannya, mengajarkan lagu-lagu bina iman dan yel-yel salam sukacita. Anak-anak sangat cepat menguasai lagu dan gerak yang diajarkan. Suasana penuh kegembiraan.

Pertemuan bersama dalam rangka pengembangan Kemah Misi ALMA Puteri di Tanahlein
Pertemuan bersama dalam rangka pengembangan Kemah Misi ALMA Puteri di Tanahlein
Penyampaian harapan umat dalam pengembangan Kemah Misi ALMA Puteri di Tanahlein
Penyampaian harapan umat dalam pengembangan Kemah Misi ALMA Puteri di Tanahlein
Sr. Tia Unitly, ALMA bersama Adik-Adik SDK Lewolein sesudah pertemuanpengembangan Kemah Misi ALMA Puteri di Tanahlein
Sr. Tia Unitly, ALMA bersama Adik-Adik SDK Lewolein sesudah pertemuanpengembangan Kemah Misi ALMA Puteri di Tanahlein

Minggu tanggal 14 Agustus 2022 ALMA PUTERI diterima secara resmi di Paroki Yohanes Pemandi Ritaebang yang bertempat tinggal di Stasi St.Gabriel Tanahlein dihadapan para umat yang mengikuti perayaan ekaristi. Dengan demikian maka ALMA PUTERI telah diterima secara resmi untuk mulai berkarya di Tanahlein. Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan berita acara oleh ALMA, Pastor Paroki, Pemerintah setempat, tokoh adat, DPP, DPS. 

Kemah Misi ALMA Puteri di Tanahlein

Kemah Misi ALMA Puteri di Tanahlein adalah rumah peninggalan orangtua Sr. Veronika Idan Witin, ALMA. Bertempat di Dusun Keloreama B – Stasi St. Gabriel – Paroki St. Yohanes Pembaptis Ritaebang – Keuskupan Larantuka. Rumah itu sudah direnovasi dengan bantuan dari Komunitas Wairkalu dan Larantuka. Saat ini petugas misi sudah menempati rumah tersebut. Untuk saat ini Sr. Susana Fadirubun, ALMA tinggal bersama Sr. Magdalena, ALMA yang sementara menemani beliau sambil menunggu Sr. Yasinta Melni, ALMA sebagai petugas misi tiba di tempat.

Potensi Pengembangan Karya Misi

Untuk permulaan karya saat ini yang para misionaris mulai dengan mengirim komuni untuk orang sakit, pembinaan calon Komuni pertama. Selanjutnya mereka terus melihat peluang dan potensi yang dapat dikembangkan lebih lanjut untuk pemberdayaan masyarakat. Semoga Tuhan Yesus senantiasa memberkati dalam karya misi di Solor.

@Tia Unitly

baca juga: Dengan semangat St. Vincentius a Paulo, merayakan 60 tahun

Advertisements

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *